ResepKue Lapis agar has Palembang oleh Waila Sari - Cookpad Kue Lapis agar has Palembang Waila Sari @cook_20410885 Bahan-bahan 1 kg telur ayam 1 gelas gula 1 kaleng susu 2 bungkus agar 1/4 gr mentega 1 gelas sprit Lihat cara membuat resep ini Diterbitkan oleh Waila Sari pada 2 Juni 2020 Ikuti Anie Aryanti dan pengguna lainnya memberikan reaksi TRIBUNSUMSELWIKICOM - Yus Elisa atau yang dikenal dengan sapaan Bunda Rayya merupakan pengusaha kue di Palembang.. Bunda Rayya sudah mengeluti usaha kue ini sejak 2016. Kue-kue yang dijualnya merupakan kue khas Palembang, seperti maksuba, engkak ketan, lapis legit, kue 8 Jam lapis kojo dan masih banyak varian lainnya. Selainnanas untuk setiap lapis, 3,5 ons gula pasir, dan 2,5 ons gandum atau tepung terigu, Cara pembuatan : Siapkan semua bahan, Pisahkan semua kuning dan putih telur ayam, Kemudian mixer margarin dan gular agar bercampur dan mengembang, Lalu, mixer pula putih telur sampai keluar busa, Kuelapis kojo merupakan salah satu kue khas palembang yang juga sudah sangat terkenal dan sangat diminati. Kue tradisional ini pada umumnya tidak tahan lama berada di ruang terbuka, oleh karena itu Balitbagnovda Provinsi Sumatera Selatan melakukan inovasi pembuatan kemasan agar kue tradisional ini bisa disimpan tahan lama, Kemasan primer yang Maksubaadalah kue basah khas yang berasal dari kota Palembang. Angkat dan Kue Gandus siap untuk disajikan. 50 gr tepung beras. Sebagai makanan khas Palembang kue lumpang dapat menjadi kue yang disajikan untuk keluarga. Tujuannya agar adonan kue jadi lebih padat dan mengembang ketika matang. Maksuba akan terlihat berlapis-lapis saat dipotong. Prosespembuatan, kue Maksuba atau kue basah Khas Palembang membutuhkan bahan pokok telur ayam dan telur bebek. Tujuannya agar adonan kue jadi lebih padat dan mengembang ketika matang. "Selain Maksuba 15 lapis, kami juga menjajakan Engkak, kue Kojo dan kue lapis," kata dia. Bahan. 20 butir telur ayam 10 butir telur bebek 700 gram gula pasir 100 gram butter 3 Kue maksuba Image : tokopedia. Kue maksuba adalah sejenis kue lapis khas palembang. Disajikan hanya pada acara khusus dan tamu-tamu tertentu. Menjadikan kue maksuba memiliki arti khusus tersendiri. Seperti secara tidak langsung mengutarakan penghormatan pada tamu atau acara tertentu. Umumnya sering ditemui pada pernikahan, lebaran, dan Kueini bahan dasarnya dominan tepung ketan dan santan kelapa. Dipanggang berlapis-lapis dengan menggunakan loyang (cetakan) berukuran 20 x 20 x 6 cm. Untuk penyimpanan dalam waktu yg agak lama, agar awet dan tetap empuk, kue harus dikukus lagi lebih kurang 10 menit. 9SXH33g. Jakarta - Palembang punya aneka kue istimewa. Seperti kue 8 jam ataupun kue kojo yang legit wangi. Kue-kue legit ini masih dinikmati hingga kata Palembang mungkin langsung terbayang pempek. Tapi selain makanan gurih itu, Palembang juga punya kue manis yang tak kalah populer. Salah satunya adalah kue 8 8 jam punya nama unik sesuai proses pembuatannya. Sebab kue ini memang perlu waktu 8 jam hingga matang! Meski begitu, bahan yang dipakai untuk 8 jam sebenarnya cukup sederhana. Menurut Nurul Husnah, pemilik Bangau Pastry yang menyediakan aneka kue Palembang, biasanya kue memakai telur bebek, gula pasir, mentega dan susu kental manis. Kunci kenikmatannya terletak pada telur bebek yang banyak digunakan, bisa mencapai membuatnya, semua bahan dicampur hingga rata lalu disaring. Terakhir, adonan dikukus selama 8 jam. Nurul menyebut tiap 2-3 jam air untuk kukusan ditambah agar tidak kering. Setelah 8 jam, warna kue pun jadi kecokelatan cantik. Jika tidak sampai waktunya, warna kue masih di tahapan cokelat agak muda. Kue pun tidak terasa kenyal dan mudah hancur karena belum terbentuk adonan gula yang tinggi tentunya memberi rasa legit dan wangi pada kue 8 jam. Tak hanya itu, kue juga jadi bisa tahan disimpan agak di masa lalu kue 8 jam hanya dinikmati oleh kalangan bangsawan Palembang. Namun sekarang siapa saja bisa menikmatinya, terutama pada acara besar."Biasanya dihidangkan saat lebaran, lamaran atau acara perkawinan," ujar kue 8 jam, Nurul juga menyediakan kue lapis kojo. Bahan pembuatannya mirip-mirip kue 8 jam. Ada telur bebek, gula pasir, santan, sedikit terigu, susu kental manis, daun pandan, dan mentega. Ciri khasnya memakai daun suji supaya berwarna hijau."Semua bahan dikocok terus disaring. Terakhir dipanggang lapis per lapis seperti kue lapis," jelas Nurul yang dulunya berjualan di Jl. Bangau menginspirasi nama tiap lapisannya terlihat pembatas garis hitam sisa panggangan bertahap. Untuk citarasanya sendiri legit dengan tekstur mengenal juga kue berlapis lainnya, yaitu maksubah dan engkak ketan. Maksubah bahannya mirip kue 8 jam tapi dipanggang lapis per lapis seperti lapis engkak ketan memakai telur bebek, susu kental manis, gula pasir, tepung ketan dan mentega. Keunikannya adalah pemakaian santan yang dimasak sampai keluar minyak disebut dengan santan glondo, tambah Nurul. Kue ini perlu dipanggang lapis per lapis kue-kue itu bisa dibeli di Bangau Pastry. Toko kue yang juga menjual kue modern ini pun sudah mendapat jaminan halal dari LPPOM MUI. Jadi jangan lewatkan untuk mencoba kue khas Palembang saat mampir ke sana. Manfaatkan jaringan berkekuatan cepat untuk mencari lokasi Bangau Pastry di Jl. Mayor Ruslan. Bangau Pastry juga punya akun Facebook dan Instagram yang bisa Anda lihat sebelumnya di internet. "Ayo ikuti Ekspedisi Langit Nusantara dan jadilah saksi keindahan Bumi Indonesia." Bangau PastryJl. Mayor Ruslan Komplek Perkebunan No. 22/1143PalembangSumatera SelatanTelp 0711 361303Whatsapp 082178481377Facebook Bangau PastryInstagram PastryBangau msa/odi Palembang memiliki beragam kue khas yang begitu lezat dan nikmat. Salah satu kue khas Palembang yang sangat menggugah selera yaitu kue lapis susu maksuba. Kue maksuba ini teksturnya hampir sama dengan kue lapis, hanya saja lebih lembut dan tentu saja enak. Kue lapis maksuba biasanya banyak diburu saat hari spesial atau ketika hari raya lebaran. Bagi sebagian orang mungkin terasa asing dengan kue lapis khas Palembang yang satu ini. Namun, kue ini menjadi kue primadona untuk beberapa orang yang lainnya. Nah, bagi anda yang penasaran dengan kue lapis susu khas Palembang atau kue lapis maksuba, maka anda bisa membuatnya sendiri di rumah. Anda bisa merasakan seperti apa kenikmatan dan kelezatan kue yang satu ini. Cara membuat kue lapis susu khas Pelembang ini cukup praktis. Bahan bahan yang diperlukannya pun ekonomis. Untuk lebih jelasnya, berikut ini kami sajikan resep kue lapis susu khas Palembang beserta cara membuatnya khusus untuk anda. Nama Resep Resep dan Cara Membuat Kue Lapis Susu Khas Palembang yang Spesial dan Lezat Waktu Memasak Persiapan 20 menit Memasak 1 jam 20 menit Total 1 jam 40 menit Jumlah Porsi 15 Potong 50 gram tepung terigu 25 telur bebek 250 gram gula pasir 1 kaleng susu kental manis putih 1 sendok teh vanilla esence 250 gram mentega atau butter yang sudah dilelehkan Cara Membuat Kue Lapis Susu Khas Palembang yang Spesial dan Lezat Cara Membuat Adonan Kue Lapis Susu Khas Palembang Pertama kali langkah yang harus anda lakukan yaitu menyiapkan 2 wadah yang berbeda untuk membuat adonan. Dimana untuk wadah pertama digunakan untuk membuat adonan maksuba dan wadah yang kedua untuk pelapis adonan. Masukan bahan bahan seperti misalkan telur, vanilla esence dan gula ke dalam wadah yang pertama. Aduk sampai merata bahan bahan tersebut. Jika sudah, sisihkan. Masukan mentega yang sudah dilelehkan beserta 1 kaleng susu kental manis ke dalam wadah yang kedua. Lalu aduk sampai merata dan sisihkan. Cara Membuat Kue Lapis Susu Khas Palembang Siapkan loyang berbentuk persegi. Lalu olesi dengan menggunakan mentega sedikit saja sampai merata agar tidak lengket. Kemudian, masukan adonan pada wadah yang pertama ke dalam loyang sedikit saja untuk lapisan pertama. Jika sudah, silahkan anda ratakan. Oven adonan dengan menggunakan api atas hingga adonan berubah warna menjadi kecoklatan atau selama kurang lebih 10 menit. Jika sudah seperti itu, keluarkan adonan dan tuangkan adonan pada wadah yang kedua di atasnya untuk lapisan. Lalu silahkan oven kembali sampai matang. Setelah itu, kembali tuangkan adonan pada wadah pertama di atas lapisan kedua. Ratakan dan oven kembali sampai matang. Lakukan langkah yang sama dengan menuangkan adonan secara bergantian hingga adonan habis. Setelah adonan habis, oven kue sampai benar-benar matang. Setelah matang, anda bisa langsung mengangkat dan menunggunya beberapa saat sampai dingin. Kemudian potong-potong dan sajikan pada piring atau tempat saji yang sudah anda siapkan. Kue lapis susu khas Palembang sudah selesai dibuat dan siap dinikmati. Selamat mencoba. Itulah resep dan cara membuat kue lapis susu khas Palembang. Sederhana dan mudah bukan? Yuk share resep ini kepada teman, sahabat atau orang-orang terdekat anda. Palembang ANTARA - Kota Palembang, Sumatera Selatan, sudah tersohor dengan kuliner khasnya berbahan daging ikan, empek-empek. Kota yang dibelah Sungai Musi ini ternyata juga memiliki beraneka ragam jenis kue basah yang tak kalah menggoyang lidah dibandingkan pempek. Kue basah seperti maksuba, delapan jam, engkak ketan, lapis kojo, lapis legit ini kerap dijumpai di rumah-rumah warga sebagai sajian untuk menerima tamu terutama saat Lebaran. Salah satu kue basah yang selalu menjadi buruan karena rasanya yang legit yakni lapis kojo. Kue berwarna hijau bertekstur lembut ini menawarkan sensasi berbeda jika dibandingkan kue basah lain. Ciri khasnya terletak pada adanya bau wangi yang berasal dari daun padan dan daun suji. Kue yang tergolong bingen ini juga terbilang tak sembarang karena setidaknya dibutuhkan waktu hingga 3,5 jam untuk memanggangnya di atas tungku api. Ini demi mendapatkan tekstur berlapis-lapis pada setiap irisan kuenya. Pembuat tidak bisa memanggang adonan sekaligus dalam satu loyang. Oleh karena itu dibutuhkan kesabaran dalam membuat kue lapis kojo ini. Pada era sebelumnya, di mana belum adanya alat pemanggang kue listrik diketahui para terdahulu menggunakan tungku. Tungku yang sudah dipanaskan menggunakan arang itu ditelungkupkan di atas loyang selama beberapa menit, sampai lapisan adonan masak. Lalu tungku dipanaskan lagi, dan begitu seterusnya sampai adonan habis. Kini hal itu sudah jarang dilakukan warga Palembang, walaupun masih ada. Para ibu-ibu lebih banyak menggunakan oven listrik yang mendapatkan panas dari api di bagian atas dan bagian bawah. Keunikan lain dari kue kojo lapis ini, dari cara pembuatannya, yang mana tak perlu menggunakan mixer dalam membuat adonan. Pembuat cukup mengaduk seperti biasa saat mencampurkan bahan-bahan makanannya. Lalu, adanya penggunaan daun pandan dan daun suji sebagai pewarna alami yang seakan menegaskan bahwa kue ini memang sudah lama berada di tengah-tengah masyarakat Palembang. Biasanya, lembaran daun ini diperoleh dengan mudah oleh para ibu-ibu dari pekarangan rumah sendiri. Amelia, ibu rumah tangga di kawasan Sematang Borang Palembang, yang biasa menerima pesanan kue basah khusus Lebaran, Minggu, berbagi kiat mengenai cara membuat kue lapis kojo ini. Adapun bahan-bahan yang digunakannya yakni 500 ml santan kental yang berasal dari dua butir kelapa, 100 ml jus daun pandan dan daun suji yang biasanya dari 15 lembar daun padan dan daun suji, 150 gram gula pasir dan setengah sendok teh garam. Kesemua bahan itu dicampur lalu direbus sampai mendidih, dengan catatan jangan sampai pecah santan. Lalu, menyiapkan 150 gram mentega kemudian lelehkan di atas api. Dilanjutkan dengan membuat adonan kedua yang terdiri atas 15 butir telur ayam, 210 gram gula pasir, pasta vanila secukupnya, gula fermentasi sebanyak satu sendok teh untuk menghilangkan bau amis dari telur. Bahan-bahan ini diaduk rata sampai larut dengan gula. Kemudian ditambahkan 200 ml kental manis. Kue basah asal Palembang, maksuba kiri, delapan jam, kojo lapis bawah. ANTARA/Dolly Rosana Proses pencampurannya tak perlu menggunakan alat mixer, atau cukup menggunakan twist. Lalu, masukkan air rebusan santan dan daun pandan yang sudah dibuat sebelumnya, dengan catatan disisakan sedikit untuk mengaduk terigu. Kemudian, menyiapkan adonan yang ketiga yakni 100 gram tepung terigu, dua sendok susu bubuk, lalu dicampur dengan air rebusan santan dan daun pandan. Lalu masukkan adonan ketiga dan kedua sampai tercampur rata, untuk kemudian dimasukkan adonan mentega cair. Kemudian ditambahkan pasta pandan untuk mempercantik warna. Setelah kesemua adonan menjadi satu, maka adonan ini disaring agar menghasilkan tekstur kue yang cantik untuk dilajukan ke tahapan pemanggangan adonan. Mula-mula, siapkan loyang berukuran 18x18x7 cm, lalu bagian permukaan loyang diolesi minyak goreng, namun bagian dinding loyang dibiarkan saja. Lalu bagian permukaan loyang dilapisi kertas roti. Sebelum dimasukkan ke loyang, adonan diaduk terlebih dahulu karena biasanya akan sedikit mengendap. Masukkan sekitar adonan sekitar 50 ml-100 ml, atau tergantung dengan jumlah lapis yang diinginkan ke dalam loyang. Lalu dipanggang di dalam oven dengan suhu 230 derajat celcius. Setidaknya dibutuhkan waktu 5-7 menit untuk memanggang tiap lapisan. Biasanya pada lapisan pertama akan muncul gelembung. Untuk mengatasinya, kue ditusuk-tusuk dengan lidi lalu dirapikan dengan alat penekan lapis legit. Lakukan terus sampai adonan habis. Amelia mengatakan dirinya menjual satu loyang kue kojo lapis yang menurutnya sama dengan penjual kue basah lainnya di Palembang. Namun, sejak beberapa tahun terakhir, warga Sematang Borang Palembang ini mengaku jarang menerima pesanan kue ini untuk satu loyang penuh. Biasanya dicampur dengan kue basah lainnya seperti maksuba, delapan jam dan lapis legit. “Jadi bisa dapat bermacam-macam. Harganya tetap sama Rp350 ribu per loyang,” kata dia. Sisca, penjaga anjungan Bunda Rayya’, toko kue yang khusus menjual kue basah bingen asal Palembang, mengatakan setiap menjelang Lebaran terjadi peningkatan permintaan sebanyak tiga kali lipat. Toko yang dikenal sebagai penjual kue-kue khas Palembang ini, biasanya akan menutup pesanan kue dari konsumen pada dua pekan menjelang Lebaran. “Saat ini masih bisa, tapi sebentar lagi sudah tutup orderan. Pesan bisa pesan via online nanti dikirim sudah dekat Lebaran,” kata dia yang dijumpai dalam kegiatan bazar Ramadhan yang diselenggarakan Bank Syariah Indonesia di halaman Masjid Agung Palembang, Minggu 10/4. Beraneka ragam kue basah dijual di toko ini, yakni maksuba, kojo lapis, delapan jam dan lapis legit dengan harga per loyang Selain itu, toko ini juga memiliki kue basah andalan yang merupakan hasil inovasi pemiliknya yakni Makjola Maksuba Kujo Lapis. Berbeda dengan buatan Amelia yang dipisahkan, tapi kue Makjola ini mengabungkan maksuba dan kujo lapis dalam satu irisan kue. Sungguh demikian menggugah selera untuk mencicipinya. Baca juga Permintaan jajanan madumongso meningkat di Ramadhan Baca juga Nasi jaha takjil favorit warga Ternate Baca juga Menikmati hidangan langka warisan Nusantara untuk Ramadhan Baca juga Lima kuliner lokal khas Kalbar patut dibeli di Kampong RamadhanEditor Subagyo COPYRIGHT © ANTARA 2022